Mutiara Hikmah

icon

icon

Rabu, 17 Juli 2013

RETORIKA DAKWAH (Persiapan)






Retorika Dakwah
(Persiapan)

*Semangat dalam menyampaikan materi
*Buat kesan pertama jama’ah terkesan

Retorika Dalam Praktek:

1.      Pentingnya Persiapan
 
Dalam menyampaikan materi didepan jama’ah sangat perlu diadakannya persiapan, dan menganggap bahwa audien adalah orang-orang yang alim. Setiap akan melakukan sesuatu kegiatan apapun perlu adanya persiapan, persiapan merupakan sesuatu yang amat penting. Dalam berceramah dan khutbah, persiapan menjadi lebih penting lagi bagi pemula atau siapa saja yang belum berpengalaman. Plato pernah mengatakan, ”jika seseorang berbicara didepan khalayak tanpa persiapan bagaikan telanjang didepan umum”.

Imam Jalaluddin Abdurrahman ibnu Abi bakar As suyuthi menyebutkan dalam kitabnya;

الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير (3/ 23)
لِكُلِّ شَيْءٍ طَرِيقٌ وَطَرِيقُ الجَنَّةِ الْعِلْمُ عن ابن عمر

“setiap sesuatu itu ada caranya, dan cara menuju surga adalah ilmu”.(dari Ibnu Umar)

2.      Persiapan Mental

Persiapan mental dalam berpidato, ceramah atau khutbah adalah dengan cara menumbuhkan rasa percaya diri(optimism) yang tinggi kedalam jiwa kita.
Mempersiapkan mentalitas yang memadai:
a.       Sadari rasa tanggung jawab yang mulia, penting dan dibutuhkan masyarakat.
b.      Yakin bahwa apa yang hendak kita sampaikan merupakan sesuatu yang benar.
c.       Yakin bahwa kita pantas(kepribadian dan penguasaan materi).
d.      Sadari bahwa kita memiliki kemampuan.
e.       Tidak mempermasalahkan terhadap hal-hal yang tidak prinsip(pakaian yang sederhana, usia dll).

3.      Bentuk persiapan pidato
a.       Memahami latar belakang jama’ah.
b.      Menentukan judul/materi/topic.
c.       Mengumpulkan bahan-bahan(muqaddimah, isi, penutup).
d.      Menyusun sistematika materi.
e.       Menjaga kondisi fisik.
f.       Analisis pendengar(Feed back).


Pelaksanaan Pidato:

1.      Tampil mengesankan
2.      Menguasai forum/audien
3.      Jangan menyimpang dari topik
4.      Gaya yang orisinil(tidak terlalu meniru gaya orang lain)
5.      Bersikap sederajat dengan jama’ah(tidak menggurui)
6.      Mengatur intonasi(tekanan)
7.      Mengatur tempo(interpal)
8.      Memberi tekanan(straising)
9.      Memelihara kontak dengan jama’ah
10.  Pengembangan bahasa(penjelasan, contoh, kutipan, perbandingan, statistik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text