Mutiara Hikmah

icon

icon

Rabu, 10 April 2013

TELA'AH MAJALAH SABILI


TELA’AH MAJALAH SABILI


1.    PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, media massa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat, kehadiran media masa memberikan kemudahan pada masyarakat dalam memperoleh informasi dengan mudah diakses melalui televisi, radio, internet, majalah, Koran, dll.
Secara garis besar, media masa dapat dibagi menjadi dua yaitu, media masa cetak (majalah, Koran, dll). dan media masa  eletronik (televisi, radio, internet). Media masa ini terus berkembang hingga saat ini, perkembangannya dapat kita lihat melalu banyaknya atau bertambahnya media masa sekarang ini. Salah satu media cetak yang mengalami perkembangan pada saat ini adalah majalah.
Perkembangan majalah dengan konsep Islami sangatlah menarik untuk dicermati, selain memberikan informasi kondisi Islam, juga merupakan sebagai media dakwah. Majalah Islami ini yang menyuguhkan informasi berdasarkan kaidah Islam tentunya dengan desain yang menarik.

2.    LATAR BELAKANG BERDIRI
Pada awal zaman 1980 an, muncullah gerakan Islam, Yang paling menonjol lahirnya kelompok-kelompok pengajian usroh (dirumah-rumah). Pengajian usroh tersebut dikembangkan di masjid-masjid hingga kemudian berganti nama menjadi gerakan tarbiyah.
Salah satu bentuk strategi dakwah atau penyebaran ide-ide dalam pergerakan ini dengan membuat media masa. kemudian pada pertengan zman 1980 an dibuatlah majalah baru dengan nama SABILI. Kata Sabili itu sendiri berasal dari kata arab yang artinya “jalanku”. Majalah ini secara gotong royong dibangun oleh aktivis muslim yang tergabung Tela’ah dan Amalia Islam (TAI)


3.    PENDIRI
Majalah sabili terbit sekitar satu tahun pasca tragedi tanjung priuk, tepatnya pada tanggal 12 september 1984(1985). Majalah ini resmi menjadi yang terdaftar dan terbit secara nasional di bawah bendera PT bina media sabili, pada bulan juni 1998, diprakarsai oleh Zaenal Muttaqin, Rahmad Abdullah.
Mengenai kabar yang beredar bahwasanya Arifinto yang mempelopori pendirian majalah sabili itu hanyalah isu belaka(sebenarnya betul tapi beliau menggunakan nama samaran). Awalnya isu tersebut bermula dari jejaring social twitter, salah satu pengguna twitter dengan nama @syukronamin, mengatakan dalam postinganya: “ketahuilah wahai akhi dan ukhti simpatisan PKS, bahwa ust. Arifinto merupakan salah satu dewan pendiri majalah sabili”.
Berawal dari postingan tersebut, kemudian pemberitaan tersebut menyebar ke seluruh jejaring social lainnya, facebook, blogger, hingga Majalah Tempo edisi 11-17 April 2011 pada Rubrik Nasional (hal:21) dengan judul “Video Porno di Sidang Paripurna”.
(demikian yang dijelaskan oleh lutfi A tamimi).

4.    VISI-MISI
Visi:
Sebagai media pengendali informasi dan advokasi umat Islam.
Misi:
1.         Menjaga aqidah dan ukhuwah umat Islam
2.         Menyajikan ajaran Islam dengan utuh berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah
3.         Melahirkan jurnalis da’i yang professional, penuh dedikasi dan berakhlak mulia
4.         Membentuk generasi muslim yang tangguh dan berwawasan kedepan
5.         Membangun citra penerbitan Islam yang berwibawa.

5.    KONTEN/ ISI
Penyebaran pemikiran-pemikiran Islam Sabili terutama memuat artikel-artikel tentang kondisi sosial masyarakat, politik, ditinjau dari kacamata Islam Sunni berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Artikel-artikel Sabili sering menulis tentang apa yang mereka sebut sebagai gejala Islamofobia dan Kristenisasi yang semakin marak di Indonesia.

6.    ANALISA

Sabili adalah salah satu majalah yang ada di Indonesia, majalah ini berisikan artikel dan berita, yang terkait dangen perkembangan Islam dan pemikiran-pemikiran yang berkembang di dunia Islam pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya
. Ia merupakan media dakwah dengan penyampaian apa adanya “kulil haq walaukana marron”. Lebih menariknya lagi ketika kasus ambon dan poso, dimana pada saat itu kaum muslim didzalimi dan ditindas. Sebagai muslim tentunya harus membela saudara muslim lainnya, nah pada saat itu sabili sebagai media amal ma’ruf nahi mungkar, tampil berani, keberanian tersebut merupakan karakter dari majalah sabili itu sendiri. Sabili bukan merupakan majalah garis keras. (demikian yang disampaikan oleh zaenal muttaqin). Yang menjadikan sabili terkesan tegas dan keras, dikarenakan pada saat itu sabili membidik para pembaca mahasiswa, pelajar, aktivis yang mempunyai gairah yang tinggi, dalam usianya dibawah usia 30 kebawah. Bicara kepada anak mudah yang masi semangat, tentu harus berapi-api. Demikian juga ketika berbicara kepada usia 40 keatas, biasanya dengan lemah lembut. Maka dengan begitu ada proses, ketika kepada para pemuda maka bahasanya heoric, dekian juga kalau berbica pada umur 40 keatas bahasanya cool, show, dan bijak. Menyesuaikan pada apa yang dibidik. Namun yang sangat disayangkan pada sabili saat ini adalah sabili tidak lagi independen, tidak lagi berani, saat ini mempunyai ketergantungan dan pro terhadap Libya atau Qaddafi. Dan terlalu banyak sponsor. Pada prinsipnya, media Islam harus menjadi corong bagi umat, pahit atau manis, harus disampaikan apa adanya, suka atau tidak, kerena itu sudah menjadi resikonya. Majalah ini terbit dalam satu bulan sekali dengan konsep yang begitu unik. Keunikan terletak pada ukuran majalah yang menyerupai bulletin. Hanya saja kalau bulletin hanya berisikan tiga sampai empat halaman, sedangkan majalah ini memuat sampai ratusan halaman.

7.    KESIMPULAN

A.    KAREKTERISTIK
Karakteristik majalah sabili ini adalah selalu tampil berani dengan sedikit keras dan tegas, menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya.

B.     KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
Bagi umat Islam, membaca majalah sabili bisa dianggap salah satu cara untuk belajar dan mengenali isalam secara kaffah atau menyeluruh. Hal ini karena di dalam majalah sabili mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah:
Ø  Adanya artikel yang mengupas masalah fiqh, kemudian dikaitkan dengan feomena yang terjadi pada saat ini. Sehingga kita dapat menyikapi kondisi yang ada pada sudut pandang Islam.
Ø  Memberikan pandangan yang bener terhadap adanya serangan-serangan dari pihak yang tidak menyukai Islam
Ø  Menguatkan keimanan umat, sebab dalam majalh tersebut juga sering bukti-bukti kemulian Islam
Ø  Sebagai media untuk belajar agama, khususnya bagi mereka yang ingin mengenal Islam secara lebih jauh.

Kelemahan:
Ø  Para pengelola sabila tidak melihat, mengantisipasi, dan mengikuti perubahan yang terjadi
Ø  Adanya intervensi dari pihak modal, ada spirit bahwa dunia pers adalah dunia yang independen, atau Ia lebih mempersoalkan para pengelola Sabili yang tidak paham kultur dan paradigma dunia pers.

C.     DAMPAK TERHADAP PUBLIK

Dengan adanya media seperti majalah Sabili  berdampak  sebagai proses pendewasaan diri bagi gerakan tarbiyah akan berlangsung lebih cepat, sebab proses pendewasaan diri bagi organisasi apapun sangat tergantung dari kualitas pembinaan sumber daya personilnya. (penyebaran pemikiran-pemikiranIslam), yakni menyebarluaskan nilai-nilai dan pemikiran yang Islami dalam bidang kehidupan. Sehingga diharapkan Sabili dapat membentengi ummat dari serangan pemikiran-pemikiran asing yang negatif. Kedua, Sabili berupaya serius untuk bisa menampilkan diri sebagai media cetak Islam yang bercitra cerdas, bermutu dan profesional. Cerdas dalam arti sajian-sajian Sabili diusahakan senantiasa selaras dengan wawasan ilmiah. Bermutu, dengan pengertian apa yang disajikan Sabili cocok dengan aspirasi dan kebutuhan ummat, serta sesuai dengan aspek jurnalistik. Sedangkan yang dimaksud dengan profesional adalah kemampuan menyelenggarakan pola manajemen yang  berwawasan produktivitas, efektivitas dan efisiensi.

Semoga bermanfaat. mohon maaf jika ada kesalahan karena materi ini hanya berdasarkan rujukan dari internet saja :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text