Mutiara Hikmah

icon

icon

Selasa, 28 Juni 2011

Mutiara nasehat bijak islami 2

Dunia hanyalah jembatan yg menghubungkan kita dg akhirat. Janganlah keindahan sebuah jembatan melalaikan kita dari hakekat sebuah tujuan. (Majalah Adz-Dzakhiirah No. 11 Edisi 65-1431/2010)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila suatu musibah menimpamu, janganlah engkau berkata, ‘Kalau saja aku berbuat demikian, tentu akan terjadi demikian dan demikian.’ Akan tetapi katakanlah, ‘(Ini adalah) ketentuan Allah. Apa saja yang Dia kehendaki pasti terjadi’, karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka celah perbuatan setan.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya obat bagi orang yang saling mencintai adalah dengan menyatunya dua insan tersebut dalam jenjang pernikahan.” (Raudhatul Muhibbin)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Apabila engkau hendak meluruskannya, ia akan patah. Maka berhati-hatilah memeliharanya, (sehingga) engkau akan dapat hidup bersamanya.” (Riwayat Ahmad V : 8 dan Ibnu Hibban 1308 dan dalam Shahihul Jami’ II 163)

Barangsiapa yang menutupi (kejelekan) seorang muslim, Allah akan menutupi (kejelekannya) di dunia dan di akhirat. (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bagaimana pendapat kalian jika di depan rumah salah seorang dari kalian terdapat sungai yg mengalir, kemudian dia mandi disana sebanyak 5 kali dalam sehari, apakah akan ada kotoran yg tersisa padanya?” Para sahabat menjawab, “Sama sekali tidak akan ada yg tersisa ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Begitu pula shalat yg 5 (waktu), dengannya Allah ‘azza wajalla akan menghapus kesalahan2nya.”

Abu Darda’ radhiallahu ‘anhu berkata, “Tunaikanlah hak kedua telingamu daripada hak mulutmu. Karena dijadikan untukmu dua telinga dan satu mulut agar engkau lebih banyak mendengar daripada berbicara.”

“Siapa yang berjalan ke masjid di kegelapan malam, maka Allah akan memberikan cahaya kepadanya pada Hari Kiamat.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, dan selainnya)

Ibnu Munkadir berkata, “Tidak ada yang tersisa dari kelezatan dunia kecuali dari tiga hal: Qiyamul Lail, bertemu dengan saudara seiman dan shalat berjama’ah di masjid.” (Al-Ihyaa; I/423)

Abu Hazim mengatakan, “Bersyukur dengan seluruh anggota tubuh adalah menahannya dari maksiat dan selalu menggunakannya dalam ketaatan.” (Jamiul Ulum wal Hikam, 295)
Ketahuilah bahwa setiap orang yang hidup di muka bumi ini adalah tamu dan harta kekayaan yang ada di tangannya adalah pinjaman. Seorang tamu itu harus pergi dan barang pinjaman harus dikembalikan. (Nuriyyah Ibnul Qayyim al-Jauziyyah; wafat 656 H)
A British man came to Sheikh and asked, “Why is not permissible in Islam for women to shake hands with a man?”
The Sheikh said, “Can you shake hands with Queen Elizabeth?”
British man replied, “Of course not, there are only certain people who can shake hands with Queen Elizabeth.”
Sheikh replied with a smile on his face, “Our women are Queens and Queens do not shake hands with strange men…”

Syarat Diterimanya Taubat

> Menghindari dosa untuk saat ini.
> Menyesali dosa yang telah lalu.
> Bertekad untuk tidak melakukannya lagi di masa datang.
> Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka harus diselesaikan.
~Faedah Tafsir Ibnu Katsir~

Dari Anas dan Qatadah radhiallaahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam :
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”.
Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)

Abdullah bin ‘Umar berkata, ”Membuat orang tua menangis termasuk bentuk durhaka pada orang tua.”
Yahya bin Mu’adz berkata, ”Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.”

Ar Rabi’ bin Anas: ”Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut)Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.” (Jami’al Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Ibnu Rajab Al Hambaliy rahimahullah berkata, ”Sesungguhnya seorang mukmin tidak sepantasnya untuk menjadikan dunia sebagai tempat tinggalnya dan merasa tenang di dalamnya akan tetapi sepatutnya dia di dalam dunia ini bagaikan orang yang sedang melakukan perjalanan…”(Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 379)

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan salah satu manfaat menjaga pandangan mata adalah bisa menuntun hati selalu akrab dengan Allah dan harmonis denganNya. Membebaskan pandangan mata bisa memisahkan hati dan menjauhkannya dari Allah. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi hati selain membebaskan pandangan mata. Karena hal itu bisa menjerembabkan hamba pada kesepian dan keterasingan dalam hidupnya antara dirinya dengan Tuhannya.

Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, ”Panjang angan-angan akan melahirkan rasa malas mengerjakan ketaatan, menunda-nunda tobat, cinta dunia, melupakan akhirat serta kerasnya hati. Karena kelembutan dan kebeningan hati, hanya akan diraih dengan mengingat mati, kubur, pahala, siksa, serta huru hara di hari kiamat…”.
”Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah.”(Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu).

”Tak selamanya kita memperoleh semua yang kita sukai, maka belajarlah untuk menyukai semua yang telah kita peroleh…”.

”Cintailah orang yang kamu cintai dengan sewajarnya. Karena barangkali suatu saat kamu membencinya. Dan bencilah orang yang kamu benci dengan sewajarnya. Sebab, mungkin saja suatu hari kamu mencintainya.” (HR. Al Baihaqi, At Tirmidzi, dll).

Imam Ahmad berkata, ”Jika engkau ingin Allah melancarkan untukmu sesuatu yang engkau cintai, maka teruslah mengerjakan sesuatu yang Dia cintai.” (Al-Bidayah wa An-Nihayah 10/330)
Seseorang bertanya kepada Ibnul Jauzi rahimahullah, ”Apakah yang paling utama, apakah aku harus bertasbih atau istighfar?” Beliau menjawab, ”Baju yang kotor lebih membutuhkan sabun daripada minyak wangi.” (Jawaahiru Shifatish Shafwah).
”Kebahagiaan hati hanyalah dapat diperoleh oleh hati yang beriman kepada Allah. Tidaklah mungkin kebahagiaan itu diperoleh oleh hati yang membangkang terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Jadi, meskipun orang-orang kafir memiliki harta sepenuh bumi, mereka tidaklah mungkin bahagia. Kalaupun mereka berbahagia, itu hanyalah kebahagiaan yang semu. Karena surga mereka hanyalah di dunia semata.”.

”Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya penyelesaian dari kegelisahannya, jalan keluar dari kesulitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad, Musnad no. 2234).

Wahaab bin Munabbih berkata, ”Jika seseorang memujimu dengan apa-apa yang tidak ada padamu, maka janganlah kamu merasa aman darinya untuk mencelamu dengan apa-apa yang tidak ada padamu.”(Shifat Ash-Shofwah 2/295).

Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari…
Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…
Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula.

”Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar.” (HR. Al Hakim)

”Barangsiapa meninggalkan perhatiannya dari aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan untuk memperbaiki aibnya sendiri.” (Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu),

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yg belum pernah aku lihat:
[1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
[2] para wanita yg berpakaian tp telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).

DOA MEMOHON ISTIQOMAH: ”Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8)
Nabi bersabda, ”Permisalan seorang mukmin yg membaca Al-Qur’an adalah seperti buah atrujah, baunya harum dan rasanya enak. Permisalan seorang mukmin yg tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma, tidak ada baunya namun rasanya manis. Adapun orang munafik yg membaca Al-Qur’an permisalannya seperti buah raihanah, baunya wangi tapi rasanya pahit. Sementara orang munafik yg tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hanzhalah, tidak ada baunya, rasanya pun pahit.”(HR. Bukhari no. 5020 dan Muslim no. 1857).
Rasulullah bersabda, ”Apabila seorang wanita mengerjakan shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu surga mana saja yang engkau inginkan.”(HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661).
Betapa banyak rumah yang sempit terasa begitu luas karena kasih sayang yang bersemi di antara penghuninya. Betapa banyak rumah yang luas terasa begitu sempit karena tidak ada kasih sayang di antara penghuninya…
”Tak ada manusia yang paling menderita, kecuali seorang yang sedang jatuh cinta. Walaupun mendapatkan manisnya cinta, selalu menangis di setiap waktu, karena takut berpisah dengannya. Menangis tatkala jauh darinya, dan menangis tatkala dekat dengannya…”(Mayat-Mayat Cinta hal. 32)

Rasulullah bersabda, ”Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan adalah kaya hati.”(HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 2417).
‘Orang yg terbiasa shalat malam akan merasakan kelezatan malam mereka melebihi kelezatan yg dirasakan oleh orang yg hanyut dlm prbuatan sia2 dlm kesia-siaan mereka.”
DAMPAK-DAMPAK MAKSIAT
1. Terhalangnya ilmu. Karena ilmu adalah cahaya yg dipancarkan Allah dalam hati, dan maksiat bisa memadamkan cahaya itu.<<<

Bagaimana bisa dibayangkan, rumah penghuni surga yang dibangun Allah dengan Tangan-Nya sendiri berbentuk istana. Yang materi batu batanya emas dan perak, yang atapnya Arasy Ar Rahman, yang pepohonannya dari emas dan perak sebening kaca, yang buah-buahannya lebih lembut dari keju dan lebih manis dari madu, yang sungai-sungainya mengalirkan susu, madu, dan arak yang tidak memabukkan, yang kebagusan wajah penghuninya seperti rembulan…

Merokok…adalah cara mudah untuk menganiaya diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Rasulullah bersabda, ”Perumpamaan dunia dibandingkan akhirat adalah seperti kalau kalian mencelupkan jari-jemari ke dalam samudra, maka lihatlah apa yang tersisa.”(HR Ahmad dan Tirmidzi)

Ridho Allah tergantung ridho orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua. (Adabul Mufrod No. 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text