Mutiara Hikmah

icon

icon

Minggu, 24 Februari 2013

PROBLEMATIKA DA'WAH MASA KINI




Problematika Da’wah Masa Kini
Oleh: Abu Syuja' Al Ishlahy
 
            Dalam berda’wah selalu saja ada lika-liku perjalanan yang dihadapi, baik itu berupa problem yang harus diselesaikan maupun dukungan yang kurang kuat dalam menyokong da’wah tersebut.

          Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah tantangan da’wah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal mau­pun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam menda­patkan hiburan (enter­tain­ment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin mem­buka peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti siaran televisi, keping-keping VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, seperti maraknya perjudian, minum minuman keras, dan tindakan kriminal, serta menjamurnya tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua itu diawali dengan penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu. 


          Tidak asing lagi, akhirnya di negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan dengan apa yang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan, terutama setelah terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan, hingga menjamah wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya karena hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak kenal batas.

          Selain itu banyak juga bermunculan aliran-aliran atapun pemahaman-pemahaman yang menyeleweng dari ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam. Yang mana mereka mengadakan rekontruksi tentang pemahaman dalam ajaran agama islam ini, dan mereka juga merekontruksi ajaran agam yang tidak sesuai dengan akal mereka. Mereka melakukan itu dengan beralaskan bahwa sekarang adalah zaman kebebasan, yang mereka artikan dengan bebas untuk berbuat semau mereka, merevisi pemahaman yang sudah ada menjadi pemahaman seperti yang mereka fahami. Diantara aliran-akiran ini adalah mereka yang biasa dinamakan, Liberalis, pluralis, sekuralis, feminis.

          Aliran-aliran tersebut masih mengaku beragama islam, tapi prilaku mereka selalu tidak sesuai dengan islam, mereka selalu mengkritik ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman akal mereka. Padahal ajaran yang dibawa Rasulllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, adalah berasal dari wahyu yang mana jika akal kurang menerima tentu harus wahyu yang di menangkan, bukan wahyu yang harus ikut pemahaman akal.

          Selain itu masih banyak lagi problem yang harus kita hadapi dalam perjalanan da’wah ini,  yaitu seranganserangan yang datang dari non-islam yang mana mereka juga membuat strategi khusus utuk menyerang kita dari berbagai arah, dan yang menjadi tugas kita adalah memperjuangkan untuk tegaknya agama ini.

          Melihat wajah negeri ini sungguh sangat ironis sekali, negeri yang dikenal dengan mayoritas muslim ini tapi kaum muslimin sendiri seakan terjajah dikomunitasnya. Kita bisa lihat realita yang ada di negeri ini, mulai dari bidang politik, ekonomi, adat dan budaya, fashion dan gaya hidup, dll. Yang mana mayoritas dari penduduk negeri ini lebih banyak mengadopsi itu semua dari barat ataupun negeri-negeri lain yang notabenenya bukan negeri yang berlandaskan dengan syari’at islam.

          Berdasarkan itu semua, Kita harus berusaha mencegah dan mengantisipasinya  dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah yang berpadukan dengan ilmu dan teknologi. Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika itu pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang sangat diperlukan bagi hati nurani kita(Al Quran dan As Sunnah). Di samping itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dari waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah da’wah kita semakin tumpul tak berdaya dalam menghadapi itu semua.

         Maka sangat dianggap perlu membuat trobosan dan langkah khusus agar problematika da’wah ini tidak semakin kusut dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut persoalan yang dihadapi itu. Agar da’wah Islam di era modern ini bisa tetap relevan, efektif, dan produktif langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:

Pertama, perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru da’wah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu tabligh saja tidak cukup untuk mendukung proses da’wah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir. 

Kedua, membuat peta da’wah

Ketiga, proses da’wah tidak lagi terbatas pada da’wah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan da’wah bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), dan sebagainya. 

Keempat, media massa cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana da’wah perlu dimiliki oleh umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi peningkatan da’wah Islam.

Kelima, merebut remaja Indonesia adalah tugas da’wah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat ‘invasi’ nilai-nilai non-islami ke dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan remaja kita memiliki benteng tangguh di era globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa depan da’wah kita akan cerah dan tidak menutup kemungkinan untuk tegaknya khilafah islam sebagaimana yang pernah terjadi

Mudah-mudahan Allah Ta’ala, senantiasa memberikan kekuatan, petunjuk dan bimbingan kepada kita agar selalu istiqomah dijalan-Nya dan bersabar dalam menghadapi cobaan-cobaan-Nya. Amiin.
Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text