TELA’AH
MAJALAH SABILI
1. PENDAHULUAN
Seiring
dengan perkembangan zaman, media massa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
masyarakat, kehadiran media masa memberikan kemudahan pada masyarakat dalam
memperoleh informasi dengan mudah diakses melalui televisi, radio, internet,
majalah, Koran, dll.
Secara
garis besar, media masa dapat dibagi menjadi dua yaitu, media masa cetak (majalah,
Koran, dll). dan media masa eletronik
(televisi, radio, internet). Media masa ini terus berkembang hingga saat ini, perkembangannya
dapat kita lihat melalu banyaknya atau bertambahnya media masa sekarang ini.
Salah satu media cetak yang mengalami perkembangan pada saat ini adalah
majalah.
Perkembangan
majalah dengan konsep Islami sangatlah menarik untuk dicermati, selain
memberikan informasi kondisi Islam,
juga merupakan sebagai media dakwah. Majalah Islami ini yang menyuguhkan
informasi berdasarkan kaidah Islam tentunya dengan desain yang menarik.
2. LATAR BELAKANG BERDIRI
Pada
awal zaman 1980 an, muncullah gerakan Islam, Yang paling menonjol lahirnya
kelompok-kelompok pengajian usroh (dirumah-rumah). Pengajian usroh tersebut
dikembangkan di masjid-masjid hingga kemudian berganti nama menjadi gerakan
tarbiyah.
Salah
satu bentuk strategi dakwah atau penyebaran ide-ide dalam pergerakan ini dengan
membuat media masa. kemudian pada pertengan zman 1980 an dibuatlah majalah baru
dengan nama SABILI. Kata Sabili itu sendiri berasal dari kata arab yang artinya
“jalanku”. Majalah ini secara gotong royong dibangun oleh aktivis muslim yang
tergabung Tela’ah dan Amalia Islam (TAI)
3. PENDIRI
Majalah sabili terbit
sekitar satu tahun pasca tragedi tanjung priuk, tepatnya pada tanggal 12
september 1984(1985). Majalah ini resmi menjadi yang terdaftar dan terbit secara
nasional di bawah bendera PT bina media sabili, pada bulan juni 1998,
diprakarsai oleh Zaenal Muttaqin, Rahmad Abdullah.
Mengenai kabar yang
beredar bahwasanya Arifinto yang mempelopori pendirian majalah sabili itu
hanyalah isu belaka(sebenarnya betul tapi beliau menggunakan nama samaran). Awalnya isu tersebut bermula dari jejaring social twitter,
salah satu pengguna twitter dengan nama @syukronamin, mengatakan dalam
postinganya: “ketahuilah wahai akhi dan ukhti simpatisan PKS, bahwa ust.
Arifinto merupakan salah satu dewan pendiri majalah sabili”.
Berawal dari postingan
tersebut, kemudian pemberitaan tersebut menyebar ke seluruh jejaring social
lainnya, facebook, blogger, hingga Majalah Tempo edisi 11-17 April 2011 pada
Rubrik Nasional (hal:21)
dengan judul “Video Porno di Sidang Paripurna”.
(demikian yang dijelaskan oleh lutfi A tamimi).
(demikian yang dijelaskan oleh lutfi A tamimi).
4. VISI-MISI
Visi:
Sebagai media
pengendali informasi dan advokasi umat Islam.
Misi:
1.
Menjaga
aqidah dan ukhuwah umat Islam
2.
Menyajikan
ajaran Islam dengan utuh berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah
3.
Melahirkan
jurnalis da’i yang professional, penuh dedikasi dan berakhlak mulia
4.
Membentuk
generasi muslim yang tangguh dan berwawasan kedepan
5.
Membangun
citra penerbitan Islam yang berwibawa.
5. KONTEN/ ISI
Penyebaran
pemikiran-pemikiran Islam Sabili
terutama memuat artikel-artikel tentang kondisi sosial masyarakat, politik,
ditinjau dari kacamata Islam Sunni berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah Nabi
Muhammad Saw. Artikel-artikel Sabili sering menulis tentang apa yang mereka
sebut sebagai gejala Islamofobia dan Kristenisasi yang semakin marak di
Indonesia.
6. ANALISA
Sabili adalah salah satu majalah yang ada di Indonesia, majalah ini
berisikan artikel dan berita, yang terkait dangen perkembangan Islam dan
pemikiran-pemikiran yang berkembang di dunia Islam pada umumnya, dan di
Indonesia pada khususnya
. Ia
merupakan media dakwah dengan penyampaian apa adanya “kulil haq walaukana
marron”. Lebih menariknya lagi ketika kasus ambon dan poso, dimana pada saat
itu kaum muslim didzalimi dan ditindas. Sebagai muslim tentunya harus membela
saudara muslim lainnya, nah pada saat itu sabili sebagai media amal ma’ruf nahi
mungkar, tampil berani, keberanian tersebut merupakan karakter dari majalah
sabili itu sendiri. Sabili bukan merupakan
majalah garis keras. (demikian yang disampaikan oleh zaenal muttaqin). Yang
menjadikan sabili terkesan tegas dan keras, dikarenakan pada saat itu sabili
membidik para pembaca mahasiswa, pelajar, aktivis yang mempunyai gairah yang
tinggi, dalam usianya dibawah usia 30 kebawah. Bicara kepada anak
mudah yang masi semangat, tentu harus berapi-api. Demikian juga ketika
berbicara kepada usia 40 keatas, biasanya dengan lemah lembut. Maka dengan
begitu ada proses, ketika kepada para pemuda maka bahasanya heoric, dekian juga
kalau berbica pada umur 40 keatas bahasanya cool, show, dan bijak. Menyesuaikan
pada apa yang dibidik. Namun
yang sangat disayangkan pada sabili saat ini adalah sabili tidak lagi
independen, tidak lagi berani, saat ini mempunyai ketergantungan dan pro
terhadap Libya atau Qaddafi. Dan terlalu banyak sponsor. Pada prinsipnya, media Islam
harus menjadi corong bagi umat, pahit atau manis, harus disampaikan apa adanya,
suka atau tidak, kerena itu sudah menjadi resikonya. Majalah ini terbit
dalam satu bulan sekali dengan konsep yang begitu unik. Keunikan terletak pada
ukuran majalah yang menyerupai bulletin. Hanya saja kalau bulletin hanya
berisikan tiga sampai empat halaman,
sedangkan majalah ini memuat sampai ratusan halaman.
7. KESIMPULAN
A. KAREKTERISTIK
Karakteristik
majalah sabili ini adalah selalu tampil berani dengan sedikit keras dan tegas,
menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya.
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
Bagi umat Islam,
membaca majalah sabili bisa dianggap salah satu cara untuk belajar dan
mengenali isalam secara kaffah atau menyeluruh. Hal ini karena di dalam majalah
sabili mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah:
Ø Adanya artikel yang mengupas masalah
fiqh, kemudian dikaitkan dengan feomena yang terjadi pada saat ini. Sehingga
kita dapat menyikapi kondisi yang ada pada sudut pandang Islam.
Ø Memberikan pandangan yang bener terhadap
adanya serangan-serangan dari pihak yang tidak menyukai Islam
Ø Menguatkan keimanan umat, sebab dalam
majalh tersebut juga sering bukti-bukti kemulian Islam
Ø Sebagai media untuk belajar agama,
khususnya bagi mereka yang ingin mengenal Islam secara lebih jauh.
Kelemahan:
Ø Para pengelola sabila tidak melihat,
mengantisipasi, dan mengikuti
perubahan yang terjadi
Ø Adanya intervensi dari pihak modal, ada
spirit bahwa dunia pers adalah dunia yang independen, atau Ia lebih
mempersoalkan para pengelola Sabili yang tidak paham kultur dan paradigma dunia
pers.
C. DAMPAK TERHADAP PUBLIK
Dengan adanya media seperti majalah Sabili berdampak
sebagai proses pendewasaan diri bagi gerakan tarbiyah akan berlangsung lebih
cepat, sebab proses pendewasaan diri bagi organisasi apapun sangat tergantung
dari kualitas pembinaan sumber daya personilnya. (penyebaran pemikiran-pemikiranIslam),
yakni menyebarluaskan nilai-nilai dan pemikiran yang Islami dalam bidang
kehidupan. Sehingga diharapkan Sabili dapat membentengi ummat dari serangan
pemikiran-pemikiran asing yang negatif. Kedua, Sabili berupaya serius untuk
bisa menampilkan diri sebagai media cetak Islam yang bercitra cerdas, bermutu
dan profesional. Cerdas dalam arti sajian-sajian Sabili diusahakan senantiasa selaras dengan wawasan ilmiah. Bermutu, dengan
pengertian apa yang disajikan Sabili cocok dengan aspirasi dan kebutuhan ummat,
serta sesuai dengan aspek jurnalistik. Sedangkan yang dimaksud dengan
profesional adalah kemampuan menyelenggarakan pola manajemen yang
berwawasan produktivitas, efektivitas dan efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar