MAKNA
RAHMATAN LIL ‘ALAMIN
(Telaah
QS Al-Anbiya`(21):107)
MAKALAH PENELITIAN
Disusun
untuk Menyelesaikan Tugas Perkuliahan
Mata
Kuliah Reading Course
Oleh:
Abu Syuja' Al Ishlahy
SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH(STID) MOHAMMAD
NATSIR JAKARTA
1434 H / 2013 M
MOTTO:
RASULULLAH (SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM) ADALAH RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
{وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ} [الأنبياء: 107]
“ dan Tiadalah
Kami mengutus kamu(Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam”.( Q.S Al Anbiya’: 107)
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim
Segala puji hanya bagi
Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat beserta karunianya,
memberi nikmat iman islam, sehingga kita bisa merasakan halawatal iman(maisnya
iman), dan nikmat sehat beserta kesempatan kepada kita, sehingga kita bisa
beraktifitas dengan penuh semangat maksimal.
Shalawat dan salam tetap
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah
mendakwahkan ajaran agama islam ini hingga sampai kepada kita, sehigga kita
bisa membedakan yang haq dan yang bathil, kepada keluarga beliau yang thayyibiin
ath thahiriin, dan para sahabatnya yang bergelar Radhiyallahu ‘Anhum,
serta kepada orang-orang yang selalu mengikuti petunjuk beliau dengan ihsan
sampai hari kiamat. Amma Ba’du.
Alhamdulillah, penulis
ucapkan rasa syukur kepada Allah karena karya tulis ini bisa diselesaikan
dengan pertolongan-Nya dan penuh dengan perjuangan, walaupun masih banyak sekali
kekurangan yang mana hal itu adalah semata-mata karena kekurangan ilmu dari
penulis sendiri. Maka tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1.
Ust. Imam Taufiq. M.Pd.I yang dengan
sabar mendidik dan membimbing kami dalam mengerjakan tugas reading course ini,
sehingga karya ini bisa terselesaikannya.
2.
Abi wa Ummi(Almarhum) yang selalu
menjadi inspirasi dalam membangkitkan semangat untuk menuntut ilmu dan selalu
berjuang di medan dakwah ilallah ini.
3.
Saudara-saudaraku yang selalu membantu
baik dari segi moril maupun materi.
4.
Dan tak lupa seluruh asatidzah juga teman-teman
mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah(STID) Mohammad Natsir, yang selalu
membantu dengan memberi semangat dan dorongan dalam belajar di kampus dakwah
ini, semoga semuanya dicatat sebagai mizanul hasahah dihadapan Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Amiin.
Dan yang terakhir penulis berdo’a kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala semoga karya yang singkat ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis
sendiri, umumnya bagi pembaca yang budiman dan seluruh kaum muslimin. Amiin.
Abu Syuja' Al Ishlahy
Daftar Isi
Halaman Judul.........................................................................................................
Motto.......................................................................................................................
Kata pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I......................................................................................................................
Pendahuluan.............................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................
...... B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................
...... D. Kegunaan Penelitian....................................................................................
E. Sumber Data................................................................................................
...... F. Sisitematika
Penulisan..................................................................................
BAB II....................................................................................................................
Surat Al Anbiya’(21): 107.........................................................................................
A.Lafal dan Arti...............................................................................................
...... B. Khithab (Arah
Pembicaraan) Ayat...............................................................
C. Makna Rahmatan Lil ’Alamin......................................................................
...... 1.
Dari Tinjauan Kamus...............................................................................
...... 2.
Dari Tinjauan Kitab Tafsir.......................................................................
a) Tafsir Rahmatan ............................................
b) Tafsir Al ‘Alamin...................................................................................
BAB III...................................................................................................................
Analisis.......................................................................................................................
A. Analisis Makna Rahmatan...........................................................................
...... B. Analisis Makna Al
‘Alamin...........................................................................
BAB IV...................................................................................................................
Penutup......................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
...... B. Saran.............................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagian
besar dari kita kaum muslimin sudah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang
rahmatan lil ‘alamin. Namun banyak orang menyimpangkan pernyataan ini kepada
pemahaman-pemahaman yang salah, Sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam
praktek beragama. Hingga mereka loyal kepada kaum kuffar.
Ditengah zaman
yang serba fitnah seperti sekarang ini, dalam dunia islam muncul banyak sekali
pemahaman-pemahaman ataupun aliran-aliran yang melenceng dari makna islam yang
telah dibawa oleh Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi Wasallam pada 14 abad yang
lalu. Walaupun sudah jelas terjadi ketidak sesuaian antara islam yang dibawa
Rasulullah dan yang difahami beberapa aliran atau pemahaman tersebut, tetapi
mereka mengaku bahwa mereka masih mengikuti apa yang dibawa Rasulullah sehingga
hal yang seperti ini menimbulkan perpecahan dalam umat islam itu sendiri.
Islam adalah
agama yang Universal sebagaimana Rasulullah adalah diutus untuk makhluk seluruh
alam(rahmatan lil’alamin). Memang benar agama islam adalah agama rahmatan
lil’alamin, namun banyak orang yang salah kaprah dalam menafsirkannya, sehingga
banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama bahkan dalam hal yang fundamental
yaitu aqidah.
Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat
bagi sekalian alam, maka itu pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya,
risalah Islam ialah mendatangkan rahmat buat seluruh alam. Lawan daripada
rahmat ialah bencana dan malapetaka. Maka jika dirumuskan ke dalam bentuk
kalimat yang menggunakan kata peniadaan, kita akan mendapat pengertian baru
tapi lebih tegas bahwa islam itu “bukan bencana alam”. Dengan demikian
kehadiran Islam di alam ini bukan untuk bencana dan malapetaka, tetapi untuk keselamatan,
untuk kesejahteraan dan untuk kebahagiaan manusia lahir dan batin, baik secara
perseorangan maupun secara bersama-sama dalam masyarakat.
Islam itu ibarat Ratu Adil yang menjadi tumpuan harapan manusia. Ia harus
mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki manusia yang tersesat
jalan. Membebaskan manusia dari semua macam kezhaliman, melepaskan manusia dari
rantai perbudakan, memerdekakan manusia dari kemiskinan rohani dan materi, dan
sebagainya. Tugas Islam memberikan kesuksesan hari depan yang cerah dan penuh
harapan. Hingga akhirnya, manusia akan merasakan nikmat dan bahagia karena
Islam.
Kebenaran risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada kesempurnaan
Islam itu sendiri. Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran yang satu
dengan yang lainnya mempunyai nisbat dan hubungan yang saling berkaitan. Dengan karya tulis yang singkat
ini penulis ingin memaparkan tentang makna dari rahmatan lil’alamin yang
tedapat pada surat Al Anbiya’(20): 107 menurut pemahaman para ulama’ salaf ash
shalih dengan banyak meruju’ kutub at tafasir yang dikarang oleh para ulama’
tersebut.
Terdapat beberapa perbedaan para tokoh dalam memahami
makna rahmatan lil’alamin sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Anbiya`(21):107.
Penulis pernah membaca sebuah artikel di internet yang
menerangkan bahwa makna rahmatan lil’alamin adalah kasih sayang dan kelembutan,
ada pula yang mengatakan bahwa maknanya adalah agama islam ini menjadi rahmat
bagi seluruh makhluk, juga Islam sebagai rahmat lil'alamin
mengakui eksistensi pluralitas karena islam memandang pluralitas sebagai
sunnatullah, dan juga berdalih rahmatan lil’alamin pula orang yang mengatakan
bahwa ajaran islam adalah ajaran yang universal dengan makna kebebasan(Liberal)
dalam beragama, sehingga banyak
bermunculan penafsiran yang kontemporer yang lebih cenderung kepada kelompok
masing-masing ataupun mendukung golongan tertentu saja. Ibnu Mandhur mengatakan
bahwa, rahmat artinya kelembutan yang berpadu
dengan rasa iba[1]. Atau dengan kata lain rahmat dapat
diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wasallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh alam termasuk
manusia yang ada didalamnya.
Pernyataan bahwa islam adalah agama
yang rahmatan lil’alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah Ta’ala,
“Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan
sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta”.[2]
Berdasar
dari ayat diatas kemudian muncullah makna-makna rahmatan lil’alamin dari berbagai
kalangan tapi dalam karya tulis ini hanya akan dipaparkan pendapat atau
penafsiran para ulama’ saja.
B.
Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang di atas, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah makna rahmatan lil ‘alamin dalam surat Al-Anbiya`(21):107 ?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna rahmatan
lil ‘alamin yang terdapat dalam
surat Al-Anbiya`(21):107
D.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk:
1.
Memenuhi syarat materi tugas “Reading Course”.
2.
Memperluas wawasan ilmu agama khususnya tentang makna Rahmatan lil’alamiin.
3.
Membantu Da’i dan kaum muslimin dalam materi dakwahnya
kepada ummat.
4.
Menambah bacaan tentang pemahaman islam.
5.
Menjadi bahan rujukan bagi muslimin pada umumnya dan
khususnya bagi mereka yang ingin mengetahui
tentang makna rahmatan
lil ‘alamin dalam surat
Al-Anbiya`(21):107 berdasarkan pemahaman ulama’ salaf as shalih.
E.
Sumber Data
Data-data dalam penelitian ini bersumber dari
Al-Qur`an, kitab-kitab tafsir, hadits, dan buku-buku lain yang membahas tentang makna rahmatan
lil’alamiin.
F.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah
pembaca dalam memahami isi karya tulis ini, penulis menyusun sistematika
penulisan menjadi beberapa bab. Bab pertama yang berisi pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, Sumber data dan sistematika penulisan. Kemudian bab kedua menjelaskan tentang
pengertian makna
rahmatan lil’alamiin beserta pendapat ulama’ mengenai makna rahmatan
lil’alamiin. Bab ketiga
berisi analisis dalil-dalil dan pendapat para ulama yang telah disebutkan pada bab kedua. Bab keempat. berisi kesimpulan dan saran. Dan yang terakhir adalah daftar pustaka.
terima kasih, apakah ada syarat2 yang harus di penuhi jika ingin bergabung?
BalasHapusyang ingin makalah lengkanya hub: Masy_554@yahoo.co.id
BalasHapus