|
Problematika
Da’wah Masa Kini
Oleh: Abu Syuja' Al Ishlahy
|
|
Dalam berda’wah selalu saja ada
lika-liku perjalanan yang dihadapi, baik itu berupa problem yang harus
diselesaikan maupun dukungan yang kurang kuat dalam menyokong da’wah
tersebut.
Persoalan yang kita hadapi
sekarang adalah tantangan da’wah yang semakin hebat, baik yang bersifat
internal maupun eksternal. Tantangan itu muncul dalam berbagai bentuk
kegiatan masyarakat modern, seperti perilaku dalam mendapatkan hiburan
(entertainment), kepariwisataan dan seni dalam arti luas, yang semakin membuka
peluang munculnya kerawanan-kerawanan moral dan etika. Kerawanan moral dan
etik itu muncul semakin transparan dalam bentuk kemaksiatan karena disokong
oleh kemajuan alat-alat teknologi informasi mutakhir seperti siaran televisi,
keping-keping VCD, jaringan Internet, dan sebagainya. Kemaksiatan itu
senantiasa mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, seperti maraknya
perjudian, minum minuman keras, dan tindakan kriminal, serta menjamurnya
tempat-tempat hiburan, siang atau malam, yang semua itu diawali dengan
penjualan dan pendangkalan budaya moral dan rasa malu.
Tidak asing lagi, akhirnya di
negeri yang berbudaya, beradat dan beragama ini, kemaksiatan yang berhubungan
dengan apa yang dinamakan sex industry juga mengalami kemajuan,
terutama setelah terbukanya turisme internasional di berbagai kawasan, hingga
menjamah wilayah yang semakin luas dan menjarah semakin banyak generasi muda
dan remaja yang kehilangan jati diri dan miskin iman dan ilmu. Hal yang
terakhir ini semakin buruk dan mencemaskan perkembangannya karena
hampir-hampir tidak ada lagi batas antara kota dan desa, semuanya telah
terkontaminasi dalam eforia kebebasan yang tak kenal batas.
Selain itu banyak juga bermunculan
aliran-aliran atapun pemahaman-pemahaman yang menyeleweng dari ajaran yang
dibawa Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam. Yang mana mereka
mengadakan rekontruksi tentang pemahaman dalam ajaran agama islam ini, dan
mereka juga merekontruksi ajaran agam yang tidak sesuai dengan akal mereka.
Mereka melakukan itu dengan beralaskan bahwa sekarang adalah zaman kebebasan,
yang mereka artikan dengan bebas untuk berbuat semau mereka, merevisi
pemahaman yang sudah ada menjadi pemahaman seperti yang mereka fahami.
Diantara aliran-akiran ini adalah mereka yang biasa dinamakan, Liberalis,
pluralis, sekuralis, feminis.
Aliran-aliran tersebut masih
mengaku beragama islam, tapi prilaku mereka selalu tidak sesuai dengan islam,
mereka selalu mengkritik ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman
akal mereka. Padahal ajaran yang dibawa Rasulllah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, adalah berasal dari wahyu yang mana jika akal kurang menerima
tentu harus wahyu yang di menangkan, bukan wahyu yang harus ikut pemahaman
akal.
Selain itu masih banyak lagi
problem yang harus kita hadapi dalam perjalanan da’wah ini, yaitu seranganserangan yang datang dari
non-islam yang mana mereka juga membuat strategi khusus utuk menyerang kita
dari berbagai arah, dan yang menjadi tugas kita adalah memperjuangkan untuk
tegaknya agama ini.
Melihat wajah negeri ini sungguh sangat
ironis sekali, negeri yang dikenal dengan mayoritas muslim ini tapi kaum
muslimin sendiri seakan terjajah dikomunitasnya. Kita bisa lihat realita yang
ada di negeri ini, mulai dari bidang politik, ekonomi, adat dan budaya,
fashion dan gaya hidup, dll. Yang mana mayoritas dari penduduk negeri ini
lebih banyak mengadopsi itu semua dari barat ataupun negeri-negeri lain yang
notabenenya bukan negeri yang berlandaskan dengan syari’at islam.
Berdasarkan itu semua, Kita harus
berusaha mencegah dan mengantisipasinya dengan memperkuat benteng pertahanan aqidah
yang berpadukan dengan ilmu
dan teknologi.
Tidak sedikit korban yang berjatuhan yang membuat kemuliaan Islam semakin
terancam dan masa depan generasi muda semakin suram. Apabila kita tetap
lengah dan terbuai oleh kemewahan hidup dengan berbagai fasilitasnya, ketika
itu pula secara perlahan kita meninggalkan petunjuk-petunjuk Allah yang
sangat diperlukan bagi hati nurani kita(Al Quran dan As Sunnah). Di samping
itu kelemahan dan ketertinggalan umat Islam dalam meng-akses informasi dari
waktu ke waktu, pada gilirannya juga akan membuat langkah-langkah da’wah kita
semakin tumpul tak berdaya dalam menghadapi itu semua.
Maka sangat dianggap perlu membuat
trobosan dan langkah khusus agar problematika da’wah ini tidak semakin kusut
dan berlarut-larut, perlu segera dicarikan jalan keluar dari kemelut
persoalan yang dihadapi itu. Agar da’wah Islam di era modern ini bisa tetap relevan,
efektif, dan produktif langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
Pertama, perlu ada
pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-juru da’wah dengan pembagian
kerja yang rapi. Ilmu tabligh saja tidak cukup
untuk mendukung proses da’wah, melainkan diperlukan pula berbagai penguasaan
dalam ilmu-ilmu teknologi informasi yang paling mutakhir.
Kedua, membuat peta
da’wah.
Ketiga, proses da’wah
tidak lagi terbatas pada da’wah bil-lisan, tapi harus diperluas dengan da’wah
bil-hal, bil-kitaabah (lewat tulisan), dan sebagainya.
Keempat, media massa
cetak dan terutama media elektronik harus dipikirkan sekarang juga. Media
elektronik yang dapat menjadi wahana atau sarana da’wah perlu dimiliki oleh
umat Islam. Bila udara Indonesia di masa depan dipenuhi oleh pesan-pesan
agama lain dan sepi dari pesan-pesan Islami, maka sudah tentu keadaan seperti
ini tidak menguntungkan bagi peningkatan da’wah Islam.
Kelima, merebut
remaja Indonesia adalah tugas da’wah Islam jangka panjang. Anak-anak dan para
remaja kita adalah aset yang tak ternilai. Mereka wajib kita selamatkan dari
pengikisan aqidah yang terjadi akibat ‘invasi’ nilai-nilai non-islami ke
dalam jantung berbagai komunitas Islam di Indonesia. Bila anak-anak dan
remaja kita memiliki benteng tangguh di era
globalisasi dan informasi sekarang ini, insya Allah masa depan da’wah kita
akan cerah dan tidak menutup kemungkinan untuk tegaknya khilafah islam
sebagaimana yang pernah terjadi.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala, senantiasa
memberikan kekuatan, petunjuk dan bimbingan
kepada kita agar selalu
istiqomah dijalan-Nya dan bersabar dalam menghadapi cobaan-cobaan-Nya. Amiin.
Walhamdulillahi Rabbil
‘Alamiin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar